Awal Mula Perjudian dan Perkembangannya Posted on November 19, 2020November 20, 2020 by Anita Harrison Pada artikel kali ini kami akan membahas tentang sejarah perkembang perjudian yang ada di Indonesia. Sebelum judi populer seperti sekarang ini, praktik perjudian memiliki sebuah sejarah yang panjang, khususnya di Indonesia. Dalam menelusuri sejarah perjudian tersebut, tidak diketahui secara pasti sejak kapan manusia sudah melakukan kegiatan perjudian. Sebab bermain judi sudah dikenal sejak beribu ribu tahun yang lalu. Meski dulu permainan judi ini adalah permainan yang dimainkan dengan menggunakan alat alat yang lebih sederhana, namun tetap menyelipkan unsur taruhan yang ada didalamnya. Praktik judi menjadi sebuah hal yang berkembang pada saat dan juga cara yang berbeda beda disetiap wilayah, tidak terkecuali di Nusantara. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai sejarah perjudian yang ada di Indonesia dimulai dari perkembangannya hingga sampai saat ini. Awal Mula Perjudian dan Perkembangannya Diketahui bahwa perjudian sendiri sudah menjadi kegiatan yang dipraktekkan sejak lama, bahkan sebelum zaman prasejarah. Mungkin anda pernah mendengar juga cerita atau kisah dari Mahabharata yang mengisahkan tentang Pandawa yang kalah pada saat berjudi. Karena kekalahannya dalam berjudi dengan Kurawa, dirinya harus rela kehilangan kerajaannya. Bahkan tidak hanya itu, ia juga diasingkan ke dalam hutan selama 13 tahun lamanya. Lalu sebenarnya bagaimanakah sebuah praktik perjudian yang ada pada zaman dulu? Awal Berkembangnya Perjudian Di Indonesia Diketahui dulu, yang memainkan perjudian sendiri adalah mereka yang merupakan para dukun. Pada masa itu dukun dukun-dukun banyak diandalkan untuk dapat membuat sebuah ramalan tentang adanya kejadian atau musibah musibah yang nantinya akan datang. Dalam melakukan ramalannya, seorang dukun juga akan menggunakan sebuah alat alat seperti halnya tongkat, batu bahkan juga menggunakan sebuah tulang hewan. Nantinya alat alat tersebut akan dilemparkan ke udara, ada juga yang nantinya akan melemparkannya ke dalam sebuah mangkok. Kejadian yang nantinya akan datang dan dapat diramal berdasarkan dengan letak jatuhnya alat-alat yang digunakan tadi. Inilah yang nantinya menjadi salah satu cikal bakal dari sebuah perjudian, dimana anda nantinya akan dapat menebak posisi jatuh atau mendaratnya sebuah benda. Hal ini dapat dikatakan juga cukup mirip dengan permainan roulette, hanya saja bedanya bola roulette tidak dilempar, melainkan di putar sampai bola tersebut pada akhirnya berhenti. Perjudian Di Indonesia Pada Masa Kolonial Pada masa ini, permainan dan juga perjudian yang ada di Indonesia tentunya sudah semakin beragam dengan kedatangan dari pedagang pedagang dari China maupun juga Eropa. Para pedagang tersebut juga turut serta membawa permainan taruhan favorit mereka seperti halnya judi kartu, dadu dan juga domino. Pada tahun 1620 dimana saat VOC sudah berkuasa di tanah Nusantara, mereka mencari cari cara agar dapat memberikan mereka keuntungan. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan mengizinkan sebagian orang Tionghoa untuk membuka beberapa rumah judi. Mereka diizinkan membukanya baik di dalam atau pun juga luar kota Batavia (Jakarta). Kapitan Tionghoa yang menjabat pada masa itu yaitu adalah Souw Beng Kong. Selain diberi kebebasan untuk dapat membuka rumah judi, ia juga harus dapat mengawasi setiap rumah judi yang ada pada saat itu. Disamping kedua tugas tersebut, dirinya juga memiliki sebuah tempat yang berfungsi untuk membuat sebuah koin. Setra rumah timbang yang difungsikan untuk dapat mengukur barang-barang milik orang Tionghoa. Meski di tugaskan untuk dapat mengawasi setiap rumah judi, Souw Beng Kong dan juga sekretarisnya ternyata tidak di gaji. Melainkan mereka nantinya berhak menerima 20% dari pajak yang sudah ditarik oleh VOC dari setiap rumah judi yang pada saat itu berdiri di Indonesia. Mayoritas pemain judi yang ada pada masa itu adalah para kuli dan juga budak yang ketagihan dalam bermain judi. Permainan yang juga dimainkan pada saat itu meliputi judi dadu, judi kartu, sabung ayam, po dan juga capjiki yang diperkenalkan oleh mereka orang Tionghoa. Diperkirakan satu rumah judi yang berdiri harus membayar sampai dengan 6000 poundsterling atau sekitar 114 juta rupiah kepada VOC setiap bulannya. Populernya Judi Lotre Membahas tentang sejarah perjudian yang ada di Indonesia tentunya tidak akan lengkap rasanya bila kita juga tidak memasukkan permainan lotre di dalamnya. Pada masanya judi lotre ini menjadi sebuah permainan yang juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Karena menawarkan hadiah yang sangat besar dengan modal yang sangat minim. Bahkan sampai saat ini masih banyak masyarakat yang menggemari permainan yang satu ini, hal ini terbukti dengan ramainya situs togel online yang ada sekarang. Lotre pertama kali menjadi permainan judi yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1960-an. Tak butuh waktu lama, permainan ini langsung mendapat banyak minat dari masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya lotre yang berada saat itu, sebut saja seperti toto raga, nalo (Nasional Lotre) dan juga lotre buntut. Dilegalkannya Perjudian Di Jakarta Sejarah perjudian yang ada di Indonesia kemudian berlanjut pada masa pemerintahan dari gubernur Ali Sadikin yang ada di Jakarta. Sebenarnya saat itu perjudian masih menjadi sebuah hal yang ilegal seperti sekarang ini, namun Ali Sadikin melegalkannya untuk sebuah alasan, yaitu pembangunan. Dalam UU No. 11 tahun 1957 mengijinkan pemda untuk dapat memungut pajak izin perjudian. Namun izin perjudian yang hanya dapat diberikan kepada pengusaha China sebab perjudian dianggap merupakan sebuah budaya yang didatangkan dari China. Ali Sadikin yang merupakan gubernur Jakarta yang pada saat itu merupakan orang pertama yang mengambil langkah ini. Dirinya berhasil memberikan izin kepada Ampyang dan Yo Putshong untuk membuka beberapa casino. Barulah sejak saat itu masyarakat yang bermain judi dengan sembunyi sembunyi mulai muncul kepermukaan tanpa ada rasa takut. Tentunya keputusan yang satu ini ini bukannya tanpa kecaman. Meski keputusan ini dikecam oleh kaum Muslim saat itu, namun dampak finansial yang diberikan atas keputusan tersebut tentunya sudah sangat jelas. Pada awal masa jabatan Ali Sadikin, anggaran pembangunan DKI yang hanya sebesar 66 juta. Pasca keputusan untuk melegalkan judi tersebut, anggaran langsung melonjak naik lebih dari 1000% dan mencapai 89 miliar rupiah dalam tempo waktu kurang 10 tahun. Lalu kemanakah uang uang tersebut? Uang tersebut kemudian digunakan untuk membangun sekolahan, rumah sakit, perbaikan jalan dan berbagai infrastruktur lainnya. Bahkan sampai akhir masa jabatan Ali Sadikin, pemda Jakarta yang masih menyimpan tabungan 17 miliar rupiah. Demikian itulah beberapa sejarah perjudian di Indonesia. Jika sekarang ini di Indonesia praktek perjudian masih di legalkan, namun dengan kecanggihan internet saat ini permainan judi sudah dapat dimainkan setiap orang dengan mudah di Internet. Namun tentunya membutuhkan beberapa pengamanan untuk dapat menembusnya. Semoga artikel ini dapat berguna dan menambah wawasan anda tentang perjudian di Indonesia.